Toboali – Sehari berselang dari pelaksanaan RUPS dengan agenda pemberhentian Pengurus dan Dewan Direksi lama ke Direksi yg baru, BUMD provinsi Bangka Belitung PT.Bumi Bangka Belitung Sejahtera yg sekarang lebih dikenal dengan sebutan PT.Bumi langsung tancap gas memulai aktifitas nya.
Hari pertama berkantor di lantai 4 Kantor Gubernur Babel, justru Eka Mulya Putra mengajak Dewan komisaris dan jajaran dewan Direksi untuk melakukan kunjungan kerja di Kawasan Industri Sadai (KIS) Bangka selatan.
Rapat kerja ini dilaksanakan di tempat prosesing Pemusnahan limbah rumah sakit (insenarator) milik PT.Bumi yang saat ini operasinalisasinya di jalankan oleh PT.Universal Eco Sentosa.
Saat dikonfirmasi disela-sela kunjungan tersebut Dirut PT.Bumi, Eka Mulya Putra menjelaskan bahwa kunjungan ini dalam rangka penelusuran dan rapat kordinasi mengenai aset perusahaan berupa alat pemusnah limbah B3 yang berasal dari rumah sakit yg ada di kepulauan Bangka Belitung.
“Alat insenarator ini berasal dari hibah pemerintah pusat yang dipercayakan kepada PT.Bumi untuk pengelolaan nya, dan kami menggandeng PT.Universal yang memenang sangat berpengalaman dalam pengelolaan limbah di Indonesia,” ujarnya.
Kami tidak bisa berlama-lama untuk segera memberikan deviden bagi Pemerintah Provinsi,maka sehari setelah menerima amanah ini kami langsung tancap gas.
Harapan kami adalah segera dapat menyelesaikan permasalahan utang piutang perusahaan pada masa kepengurusan sebelum nya.
Lebih dari itu Eka Mulya mengatakan bahwa kerjasama dengan PT.UNIVERSAL dalam pengelolaan limbah ini dapat menjadi salah satu potensi bagi perusahaan untuk membuku kan laba.
Sementara itu manajer PT.Universal, Charisma gian saputra berharap kerjasama dengan PT.Bumi ini dapat terus dilanjutkan.
“Sampai bulan agustus ini, kami masih memiliki kewajiban untuk memberikan kontribusi pendapatan kepada PT Bumi sekitar 500 juta yg memang belum dapat kami selesaikan lantaran rekening bank PT.Bumi masih terblokir karena masalah pajak,” tuturnya.
